Rabu, 10 Desember 2008

Titik Nol

Aku berdiam di titik nol. Akulah kenangan, kenyataan, dan harapan. Berbaur dalam fluktuasi tawa dan tangis, terpilin dalam benang ria dan pilu. Mula akhir kata – gaduh sunyi. Tinggal kerdip lilin di malam sunyi

Walk with Me


Kubersandar sejenak di pagar kayu tepi jalan kecil itu.
Melihat balik jejak-jejak yang pernah kutapaki.
Ada rasanya yang hilang, yang tak pernah ku perhatikan selama ini.
Pohon mahoni di tepi, ilalang yang rendah hati,
Dengung serangga, desau bayu dan ricik air.
Nyanyian kecil sahabat.

Terpesona.
Kulihat banyak tapak-tapak di jalan kecil itu.
Tentu ku tahu itu bukan milikku sendiri.
Dan ku yakin jika tanpa tapak-tapak itu,
Aku tak pernah sampai sejauh ini
Tak pernah sekuat ini
10220 tapak sudah ku jejakan di bumi ini.

Berjalanlah bersamaku.
Setidaknya biar ku pelajari makna yang ada
Dalam pijak-pijak di jalan ini
Sampai akhirku, sampai pada Kota yan baru.

Berjalanlah bersamaku.

Tulisan adalah Makna

Tiap tulisan adalah coretan di atas selembar kertas polos, sebuah interupsi terhadap kesatuwarnaan. Tiap tulisan adalah sebuah kehadiran yang tak selamanya bisa diduga sebelumnya pada sebuah moment yang horison. Tiap tulisan bisa saja menghadirkan makna tak semuanya bisa paripurna dalam satu kemasan yang kompleks. Barangkali, tulisan adalah perlawanan terhadap arsitektur, ribuan subversi panorama yang mengklaim dirinya sempurna.