Selasa, 24 Maret 2009

Silentio


ketika engkau dalam kandungan, engkau diam dan hening. kemudian engkau lahir dan bicara, bicara, bicara sampai hari engkau terbaring dalam kuburan. Saat itulah engkau akan diam dan hening lagi.

tangkaplah keheningan yang ada dalam kandungan, dan yang akan ada dalam kuburan, yang bahkan sekarang mendasari interval bunyi yang disebut hidup

keheningan itulah esensi dirimu yang paling dalam.

Dich zu lieben


Du kannst Gott hassen, du kannst Gott schimpfen.
Du kannst Gott tot schlagen, du kannst Gott verfluchen.
Aber Du kannst ihn nicht hindern, Dich zu suchen und Dich zu lieben!


(Anda dapat membenci Tuhan, Anda dapat memaki nista Tuhan. Anda dapat memukul Tuhan sampai mati, dan Anda dapat mengutuk Tuhan. tetapi Anda tidak dapat menghindarkan Ia untuk mencari dan mencintai Anda!)

Ada dan Tiada


Harapan hanya selangkah di depan dari rasa tahu manusia, atau jangan-jangan harap dimulai dari sikap yang tak mengeluh dan protes pada batas.
Makin manusia tahu tentang alam semesta yang raya ini, maka makin tampak mengecil lazuari biru ini dan manusia semakin tampak terpencil dan tersisih. Bumi ini seakan hanya titik biru yang cepat memudar dan hilang dengan cepat.
Tapi pada saat yang bersamaan, diantara ambang yang praktis terabaikan itu, ada dan tiada bukanlah suatu hal yan luar biasa. Hidup yang dirayakan terasa begitu dekat dengan horison “ada” dan garis “ketiadaan”
Di situ, iman termaktub dan harap terajut.

Yang Indah


Tiap pensil selalu menjadi isyarat bahwa ada yang lain dari sebuah kesempurnaan. Maka ia menulis puisi dan prosa, membawakan nyanyian, membentuk garis, merembeskan warna, mengundang Yang Indah singgah, walau Yang Indah itu bukan puisi, lagu, dan warna.

My Own Way


Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that, the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
two roads diverged in a wood, and I --
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.