Rabu, 02 September 2009

Apa Kabar Sahabat?



Aurora dan pelangi tak lagi berwarna-warni, kini memutih luntur seperti baju yang di rendam air
bercampur pemutih pakaian. Cakrawala tak lagi bercerita tentang dongeng pengantar sebelum tidur. Di sudut kaca jendela itu hanya ada semburat cahaya jingga gagah tertawa, yang berujar bening kepada tiap insan:
“apa kabar sahabat?”

kata-kata



Kata-kata dalam kepalaku, bermainlah di pucuk-pucuk daun teh, di sebaris-baris embun yang bertengger, memusingi wadah dan riak benak, bergulung-gulunglah bersama mega, riang rialah bersama rintik hujan.
Kerap yang damai itu buyar, yang tenteram itu hilang, yang senandung sudah usai, tapi hati masih menyimpan sepotong bulan untuk menyepuh lantai-lantai jiwa ini dengan hangat lembut.

Tanah Air



Barangkali kosakata tanah air bukanlah sebuah memoria dan harapan yang menyangkut raga: harum padi yang mengembang, rasa rempah yang menggetarkan lidah, suling gendang yang mendayu-dayu, peluh yang membasahi kemeja dan menguap bersama bayu, lagu ibu yang sejuk, batuk kakek, dan cerita-cerita kanak yang berjejak dalam kesadaran. Atau barangkali bukan juga harapan: rumah kelak akan dibangun, anak-anak akan beres bersekolah, karier akan dicapai, dan sebagainya.
Barangkali kosakata tanah air bukanlah sebuah geografi yang sederhana; sebuah tempat adalah bagian dari wilayah musuh atau wilayah diri. Tak ada yang lain.
Mungkin sebuah kosakata tanah air mempunyai definisi yang terlalu menggelembung: sebuah bagian dari sebuah ego, sepotong bagian dari hidup fana dan profan, di sebuah masa, di sebuah tempat, dan tak pernah bisa ditiadakan dengan hukum dan senjata!

Jahitkan Aku Bendera, Bu



Jahitkan aku bendera, bu
yang merahnya tak terlalu merah
karena bila aku berladang
lalu kain merah ternoda hitamnya tanah dari aritku
Jahitkan aku bendera, bu
yang putihnya tak terlalu putih
karena bila aku menukang
lalu kain putih ternoda legamnya paku yang aku palu

Atau barangkali perlukah aku menjadi tiangnya saja, bu
Hanya sekedar memastikan bahwa merah putihku berkibar?