Hidup itu seperti segelas kopi dengan sedikit gula. Pahit, Gelap…tapi banyak yang suka.(Mbah Jiwo. Malang. 2009)
Kepada manusia yang sedang meracik, menakar, atau kepada manusia yang menghisap dalam-dalam aroma secangkir kopi, sesungguhnya tak sedang bekerja dalam berdimensi tempat. Mereka juga sedang bekerja dalam dimensi waktu, dan tanpa ia sadari telah menorehkan makna tanpa aksara.
Dengan segelas kopi, aku menyadari bahwa setiap kata yang berkelebat dalam ruang kepalaku adalah makna. Setiap pertanyaan yang selalu tidak puas untuk dijawab, adalah sebuah kesempatan untuk memberikan ruang kesadaran kepadaku untuk berulang berpikir, melihat dan merasa. Dengan terus berulang aku berpikir, melihat dan merasa, aku menyadari bahwa sesungguhnya segala adalah ada.
Ada eksitensi melankoli yang mengembang dan terserak, ada kebersamaan yang tumpang tindih, dan ada romansa yang tak mengenal genetik, ada hangat relialitas yang hadir dan menyapa.
Barangkali bagi seorang penikmat, ia akan menemukan dunia dalam secangkir kopi. Selalu.
*) untuk SwiePhie, dan semua sahabat penikmat kopi .. :)