Jumat, 09 Juli 2010
Bangau
Seekor induk bangau hidup bersama dengan anak-anak yang masih kecil di suatu daerah yang kemudian didera kemarau berkepanjangan.
Kemarau itu menghilangkan segala sumber di daerah tersebut, mengakibatkan induk bangau dan anak-anaknya terancam mati kehausan. Induk bangau lantas mematuk dadanya sendiri hingga darah keluar membasahi dadanya. Anak-anak bangau akhirnya tetap bertahan.
Namun, induk bangau mati kehilangan darah.
Terlepas nyata atau imaji cerita diatas, bagaimanapun Kasih selalu mendominasi.
Kasih. Barangkali kata ini terlalu sering, terlalu cembung atau malah terlalu menggelembung dalam setiap narasi. Bagaimanapun itu, ia senantiasa bergetar dan menyentuh, bahkan dalam sebuah narasi yang pernah ku dengar.
Induk bangau: sebuah pengorbanan penuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar