Rabu, 21 Mei 2008

Enigma


Saudara,
Apakah yang mengeras di kepalamu? Belulang!
Apakah yang bernyanyi dalam hening pikiranmu? Mimpi!
Apakah yang berdegup dalam alur detak jantungmu? Juang!
Apakah yang mengalir dalam diammu? Emosi!

Butiran enigma tak terjawab,
ketika abtrak dan nyata terlebur satu
ketika bayang dan objek bertemu
dalam tubir nan tipis
itu ..

Jumat, 16 Mei 2008

Mamat


"Mak", Mamat mencolek paha ibunya yang sedang tertidur dengan kakinya.
"Mmm.." emak menyahut sekenanya.
"Bosan" ujar Mamat.
"Maen sana",ujar emak yang masih terkantuk - kantuk menunggui dagangannya yang tak laku - laku sejak pagi tadi.
Mamat diam saja.
"Mak", kali ini sedikit keras.
Apa sih lu?", emak agak marah.
"Aku bosan", Mamat mengulang lagi.
"Ya sudah maen sana", emak mulai marah tapi tetap berbaring dan berjuang melawan kantuk.
Aaah! Mamat merasa tak puas dengan perhatian emak dan kali ini lebih keras mencolek paha emak dengan kakinya.
Emak bangun lalu memukul Mamat dengan gagang kipas pengusir lalat yang sedari tadi berkeliling di atas kue dagangannya.

"Kurang ajar!", Mamat berhasil menghindar dari pukulan emak kemudian berlalu pergi sambil teriak..."Wek! Gak kena Wek!", kepada emak.
"Anak setan!", emak tak kalah kencang meneriakinya.

Mamat yang hidup di pinggir pasar yang terletak di daerah Jakarta Barat adalah salah satu dari sekian banyak gambaran anak Indonesia yang hidup dijalanan ibu kota yang keras dan liar.

Kamis, 15 Mei 2008

Doaku


Yang Terkasih ..

aku sekarat,
aku ingin mengunyah dagingMu sekerat,
aku ingin mengisap darahMu dari urat,

jika Kau bilang Kau sayang,
maukah Kau beri?

...

Rabu, 14 Mei 2008

Domba Kecil

"Akan ada malaikat menggendongmu nanti" gembala kecil itu berpesan pada dombanya, seperti melihat sebuah penampakan dari sebuah pesan walau matanya terpejam.

"Nanti malaikat itu membawamu ke sebuah bukit," penggembala kecil itu berdiri, lalu menatap jauh ke sabana hijau. Seakan menebak arah, dari mana Tuhan mengutus angin datang membawakan kabar itu.

"Nanti malaikat itu akan menyerahkanmu kepada seorang lelaki tua," penggembala kecil yang tabah itu menugalkan tongkat, membayangkan darah amis yang akan tumpah.

"Nanti engkau akan ditukar dengan seorang pemuda yang ikhlas ketika hendak dikorbankan oleh ayah yang lama menanti kehadirannya," penggembala kecil yang tabah dan patuh itu mengelus kepala dombanya.

"Memang, orang-orang akan mengorbankan aku. Tetapi tetap saja mengorbankan Engkau. Tanpa menukar dengan apa-apa!" bisik lirih domba itu kepada penggembala kecil yang tabah dan patuh menunggu waktu darahnya tumpah bukit berbatu ...


Voyes Comme'est Simple

Voyes comme'est simple, il suffit d'aimer.

Lihatlah sederhananya, semua yang kau lakukan untuk mencintai. Anamnese akan Bernadette Soubirous selalu dibuka dengan lembaran hidup yang bertuliskan kesederhanaan mendalam, sekalipun tersamar.
Kata itu menjadi cover dari buku hidup yang ia tulis dalam kesahajaan berakhir pada Paskah 1879.

Mencintai dengan sederhana adalah mencintai sesuatu yang kita miliki sekalipun itu diluar yang kita harapkan. Mencintai dengan sederhana adalah berjuang memaknai cinta sendiri.
Gianna Beretta Molla, seorang perempuan yang tak ternama asal Milan Italia. Meregang nyawa (1962) demi kelahiran anaknya, menolak menggugurkan janinnya, sekalipun ia diggerogoti kanker rahim nan ganas. Ia menyakini benar, bahwa janin dalam kandungannya adalah hasil dari sang Cinta. Dan sadar betul tugasnya sederhana, hanya menjaga agar janin tetap hidup. Ia adalah salah satu santa modern, Mei 2004.

Sapardi Djoko Damono menulis dalam ekstase kesederhaan cinta:
.. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya arang ..

Beri Mereka Makan!


No one can worship God or love his neighbour
on an empty stomact..
Dengan perut yang kosong, orang tidak dapat
menyembah Allah dan mengasihi sesama.

Agama dan Tuhan menjadi bolong,
ketika perut menjadi kosong,
saat itu manusia menjadi garong,
berebut sekalipun itu sebutir kacang polong.

Lihatlah:
Bukankah kelaparan adalah induk dari kriminalitas modern?
Starvation is the parent of modern crime!

Sesayup ku dengar suara yang kukenal:
jawabNya: "Kamu harus memberi mereka makan!"

Sabda Bahagia ke Sebelas


Berbagaialah yang miskin,
Berbahagialah yang lapar dan haus,
Berbahagialah yang lemah lembut,
Berbahagialah ..

Media cetak mungkin belum ada sewaktu zaman Nabi Isa.
Kalau itu ada, barangkali Nabi Isa sudah menambahkan
sebutir lagi dari sepuluh sabda bahagia di bukit yang kerap
membuat bingung itu ...

Ataupun seandainya zaman itu sudah ada koran, majalah, tabloid,
mungkin para penginjil lupa menulis butir kesebelas dari rangkaian
sabda yang menghibur itu ..

Butir ke sebelas itu berbunyi:
"Blessed are they who never read a newpaper, for they shall see
Nature, and through her, God"

Rabu, 07 Mei 2008

Susu Sepi


Wahai sahaja embun pagi,
Ingatkah kau tentang pengumuman di papan balai kesehatan di kampung tadi
"Anak sapi menetek pada sapi...
Anak manusia menyusu pada sepi"?


Tuhanku, azablah aku dalam sunyi sepi pilu.
lalu dicelupkannya sesendok rindu
pada secawan susu,
disiapkanNya dengan mesra oleh kasih yang biru ..


Selasa, 06 Mei 2008

Kepo


Beckham tidak mengajarkan kenapa bola itu bentuknya melengkung dan bulat, yang ia ajarkan adalah bagaimana menendang bola yang benar.
Susi Susanti tak mengajarkan kenapa menggunakan buku angsa dalam permainan bulu tangkis, yang ia ajarkan bagaimana smes yang benar.

Yang mesti diketahui dan tak perlu diketahui kadang hanya setipis membran keponggahan.



Senin, 05 Mei 2008

Pena


The pen is mightier than sword!

Dalam genggaman tangan, pena lebih tajam dari senjata.
Keyakinan Edward George Bulwer Lytton,
Seorang penulis Inggris itu membuncah ..

Pena menggores noktah, ukir, simbol, alphabet, memendar warna.
mengundang Sang Tak Terpahami masuk dan merasuk.

Dari pena semua tampak kuat, teratur, tapi
seperti tentara berseragam,
sebuah mesin pertahanan, dan agresi.

Bahasa yang Bolong

language has always been hold to be man's richest art form, that which distinguished him from the animal creation. demikian credo seorang penulis Kanada, Marshall McLuhan.

Bahasa tampaknya dibuat pejal dan bolong.
Setidaknya bahasa menjadi awal Tuhan mencipta. Bukanka kita ingat bahwa "Pada awalnya adalah Sabda"?
Bahasa pun pernah dikacaubalaukan Tuhan. Kesombongan menara Babel meretak. Terserak. Terinjak.

Bagaimanapun, bahasa yang bolong dan peradaban yang ringkih saling berdampingan.

In Omnibus Caritas


Plinius, Naturalis Roma, seorang Kristen perdana
menggoreskan pada papyrusnya:
"Allah tidak berkuasa atas masa lampau, kecuali dengan menutupinya dengan kelupaan"

aku: "jangan memperhitungkan dosa kami, ..."
Dia: "dosa yang mana? .."
aku: "dosa yang telah kuperbuat .."
Dia: "Aku melupakannya, dan kenapa engkau selalu ingat?"

in omnibus caritas,
kasih yang absolut itu lebih menyala dibandingkan dengan perananNya sebagai tukang kasir yang senantiasa menakar berat dalam timbangan dosa.
sayangnya,
selalu ada yang memanfaatkan 'kelupaanNya' sebagai lapisan pelindung melindungi kebobrokannya.