"Nanti malaikat itu membawamu ke sebuah bukit," penggembala kecil itu berdiri, lalu menatap jauh ke sabana hijau. Seakan menebak arah, dari mana Tuhan mengutus angin datang membawakan kabar itu.
"Nanti malaikat itu akan menyerahkanmu kepada seorang lelaki tua," penggembala kecil yang tabah itu menugalkan tongkat, membayangkan darah amis yang akan tumpah.
"Nanti engkau akan ditukar dengan seorang pemuda yang ikhlas ketika hendak dikorbankan oleh ayah yang lama menanti kehadirannya," penggembala kecil yang tabah dan patuh itu mengelus kepala dombanya.
"Memang, orang-orang akan mengorbankan aku. Tetapi tetap saja mengorbankan Engkau. Tanpa menukar dengan apa-apa!" bisik lirih domba itu kepada penggembala kecil yang tabah dan patuh menunggu waktu darahnya tumpah bukit berbatu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar