Senin, 14 April 2008

Gautama


Dawai yang terentang terlampau tegang akan putus, dan musik akan mati
Dawai yang terentang kendur akan hilang bunyi, dan musik akan mati..

Denting dawai kehidupan melengking bening dalam nurani Gautama. setidaknya kebijaksanaan itulah yang menjadi aurora batinnya.

Pangeran yang lembut hati itu—meskipun dicoba dijauhkan dari dunia di luar istana yang terlindung—telah melihat seorang yang sakit, menyaksikan orang jadi tua renta, dan bersua dengan jenazah yang diusung.

Masa lalunya, yang ditopang takhta dan kekuasaan, dijalin lezatnya hidup di puri dan bahagianya hidup berumah tangga, jadi masa yang terasa sebagai ilusi.
Agaknya kefanaan yang disaksikannya itu mengguncang hatinya benar. Ia akhirnya menyadari bahwa semua itu bagian dari hidup—yakni sebuah jurang yang dalam, di mana kematian dan ketiadaan melekat erat dengan dan dalam diri

Tidak ada komentar: