Senin, 28 Juli 2008

Dream of Peace!


Tuhan dan pembuhan: Mengapa itu semua terjadi, tak hanya dikalangan Kristen dan Islam, tetapi juga di kalangan Yahudi, Hindu, Sikh, dan Buddha? Penulis Terror in the Mind of God juga menyimpulkan bahwa agama memang selalu mengandung imajinasi yang membuat pelbagai nilai jadi mutlak; agama dengan itu juga memproyeksikan "perang kosmis". Sementara itu, agama sering membenarkan kekerasan, dan kekerasan memperkukuhkan agama, yang dalam kehidupan berpolitik, memberikan mercusuar ke arah tatanan moral.
Di sebuah gambar kuno lain saya lihat deretan tubuh orang Protestan yang dibakar sampai mati oleh Ratu Mary yang Katolik di Inggris pada pertengahan abad ke-16. Sejarah memang mencatat, ratusan termasuk Uskup Agung Canterbury, dipanggang hidup-hidup. Orang Katolik punya catatan lain: di sebuah terbitan Belgia tahun 1587 tampak orang Protestan memancung bayi-bayi, merobek perut dan menarik usus para korban. Juga Amangkurat I di Mataram abad ke-17 yang membabat ribuan ulama hanay dalam 30 menit.
mungkin karena manusia akhirnya sadar dan ngeri, bahwa aniaya itu akan mengenai siapa saja, selama Yang Mahasempurna sipakai untuk mnegukur hidup yang ada dalam badan yang tidak sempurna. Maka berangsur-angsur Tuhan yang menakutkan ditinggalkan, dan manusia berpihak kepada sosok yang terpentang di tiang siksa.
dan kita pun memulai perlawanan, dengan memekik atau diam. kita kembalikan kekuasaan atas tubuh sebagai pertempuran yang terus menerus dan yang menang, juga atas nama Tuhan, tak sepenuhnya menang.
Manusia hakekatnya adalah manusia, bukan babi panggang!

Tidak ada komentar: