Jumat, 03 April 2009

Pat Pong


Malam hari di Pat Pong Road di kawasan Silom – Bangkok adalah kawasan yang hidup dengan lorong-lorong yang penuh dengan suara dan cahaya. Dan tiap orang membawa ekspresinya yang berbeda. Ada yang acuh tak acuh, ada yang menatap tapi tak ada yag terkejut.
Disana, para pelacur - berjejar dengan wajah setengah gelisah dan senyum palsu - berderet. Bar, toko video, pizza, iklan bir, teater homoseksual, dan hotel sekedarnya berdesak dan saling silang.
Bangkok tidak mengutuk, mungkin kota ini tidak menutuk karena banyak kelasi dari berbagai bangsa singgah disini untuk sekedar berdiri ditengah pikuk malam, atau sekedar memenuhi nafsunya di bandar ini.

Tak jauh dari kawasan itu, berdiri sebuah candi Hua Lampong dan sebuah Gereja Christ Church. Lembaga pemerintahan dan agama tak mampu mengelakan warganya dari dosa dan tidak. Mungkin pada akhirnya kita setuju bahwa dunia “sekular” dan dunia “religius” selalu saling menyisip, saling tindih.
Sebuah dunia yang Suci hanya bisa dikeluhkan ketika kita membandingkannya dengan sebuah kota Tuhan.

Tidak ada komentar: