Senin, 31 Desember 2007

Sejarah yang Fanatik


Dewi Justicia tak selalu adil. Timbangannya tidaklah selalu berat merata. Tengoklah ia menulis sebuah kisah sejarah.
Sejarah hanyalah milik segelintir orang. Milik yang paling berkuasa, milik yang paling berduit, milik yang paling dikenal, dan milik mereka yang paling jahanam dan bangsat. Hanya mereka yang mampu memahat prasasti.
Adakah dunia mengukir sejarah dengan menorehkan nama-nama yang kecil?
Si Udin penanam sayur, si Ayu penjual jamu gendong, Si A Leong penjual nasi uduk, Si Situpang avokat amatir, atau si Budi yang berjalan kaki 8 kilo demi mengajar anak-anak di daerah pendalaman?
Manusia menimbang dengan neraca yang cetek, dalam paradigma yang ringkih rapuh.
Manusia mungkin tak sadar sebetulnya ia dalam neraca milik Si Penimbang Agung, dan daripadaNya hanyalah kata Adil.
Dan sejarah hanyalah bualan semata. Dongeng indah manusia ...

Tidak ada komentar: