Kamis, 08 Januari 2009

The City of God


Agama dimulai dengan gemetar, ada rasa takut dan kasih yang mendalam, perpaduan antara amor dan horror. Tapi yang kini terlihat adalah suatu sejarah yang menyebabkan agama berakhir dengan rapi: design dan bangunan.
Berabad-abad kita tak lagi menemukan dan mengungkapkan Tuhan yang senyap. Dihadapkan kita terbujur mesjid yang agung, gereja yang gigantris, kenisah yang megah, patung Budha dari emas yang terbaring, pagoda dengan pucuk berkilau – dan umat berdesak, makhum dan kikuk.
Tampaknya pengalaman akan Allah dinyatakan dalam monumen yang kukuh – yang mungkin sebetulnya adalah sebuah fantasi akan yang kekal.
Di atas sana, mungkin Ia memandang dengan prihatin dan tersenyum renyah.

Tidak ada komentar: