Kamis, 08 Januari 2009

See then Believe It


"Look at the sky and try to count the stars; you will have as many descendants as that."
(Genesis 15:5)

Pandanglah langit, dan cobalah menghitung bintang-bintang; engkau akan mempunyai keturunan sebanyak bintang-bintang itu. Inilah perjanjian yang agung. Perjanjian antara Tuhan dengan Abraham yang pada masa itu berusia 100 tahun dan tak memiliki keturunan. Abraham yang ringkih boleh saja tertawa sinis dan bertanya, bagaimana mungkin dirinya yang kakek-kakek dan istrinya – Sara - yang berumur 90 tahun masih berharap sebuah keturunan? Tapi bagi yang Kekal, perkataanNya adalah abadi.
Fenomena selanjutnya bisa ditebak, Abraham dibawa keluar dari kediamannya dan disuruh menghitung milyaran bintang yang gemerlap di langit malam. Melihat dan percaya! Inilah agenda agung sang pencipta. Ia hendak menunjukan kepada Abraham untuk melihat dan menjadi yakin.
Momen yang berabad-abad lalu adalah momen yang berputar kembali. Bukankah ketika kita mengubah cara pandang kita, kita akan terkagum-kagum dengan suatu penyelenggaraan illahi itu?

Est autem fides credere quod nondum vides; cuius fidei merces est videre quod credis
Faith is to believe what you do not see; the reward of this faith is to see what you believe.


Tidak ada komentar: