Minggu, 22 Februari 2009

Tukang Becak


Aku adalah tukang becak. Aku tahu benar jalan mana yang aman untuk ku lalui, aku paham benar jalan pintas mana yang bisa kulalui hingga tujuan lebih cepat dituju.
Tapi kejadian pagi itu telah merubah hidupku.
Seorang calon penumpang berdiri di tepi jalan dan melambaikan tanganNya padaku. Setelah ku sangupi untuk menghantarNya, ia segera naik dan becakpun kembali ku kayuh. Awalnya Ia kami mengobrol biasa, tentang nasib para tukang becak, tentang pekerjaan sehari-hari dan sebagainya.

“Boleh Saya kayuh becakmu ini?” tiba-tiba saja kalimat ini terlontar dariNya.

Memang membingungkan, tapi itulah yang terjadi. Aku si penarik becak jadi penumpang dan Ia yang sebenarnya penumpang malah menjadi penarik becak. Ia yang kini mengendalikan becak itu. Akupun menjadi lebih lega karena kini aku hanya duduk dan melihat ke kiri dan kanan.
Awalnya memang menyenangkan, tapi kemudian Ia membawa ku ke jarang berbatu tajam dan curam.
“Woi Bang! Jangan lewat jalan yang ini, bahaya! Puter balik! Puter balik! Mending loe lewat jalan yang sebelah noh” teriakku kaget.
“Tenanglah, ada Gue ini” jawabNya.
Dan benar saja, sekalipun takut dan capek terantuk-antuk dalam becak, toh pada akhirnya kami bisa melewatinya.

Bosan pun menjangkit.
“Woi Bang! Loe mao nganterin gue kemana sech! Bisa-bisa seharian gue cuma nganterin elo, kagak ada duit masuk donk?” aku mulai cemas dan bingung.
“Tenanglah, ada Gue ini” jawabNya.
Lalu ia membawaku melewati orang-orang yang memberiku keperlukan yang kubutuhkan. Becakku penuh.
“Nanti kalau ketemu orang di jalan dan ia butuh barang-barang ini, berikan kepada mereka. Jika tidak becak ini terlalu berat” kataNya.
Dan memang itu yang terjadi, aku bertemu orang-orang yang membutuhkan, dan ku mencoba berbagi dengan barang yang ku dapat. Ada senang yang terpercik, ada riang yang merembes.
Dan aku pun lagi memikirkan kebutuhanku.

Sore itu, di tepi sungai, ketika mentari mulai padam, aku makhum bahwa Penumpang tadi sebetulnya telah mengubah hidupku, telah mengubah cara pandangku.

Tidak ada komentar: